Kegiatan Kepramukaan Sebagai Pendidikan Karakter Anak Bangsa
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Sebagai sebuah
organisasi, Gerakan Pramuka tentu memiliki tugas pokok, tujuan, dan
fungsi. Tujuan dan fungsi Gerakan Pramuka tersebut secara jelas telah
diuraikan baik dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka maupun dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka. Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan ini
untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
Tujuan Gerakan Pramuka
di SDN Lowokwaru 1 Malang adalah untuk membentuk setiap Pramuka agar
menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia,
mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, dan disiplin. Selain itu
juga pribadi yang menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa Indonesia,
serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Dengan itu semua
diharapkan menjadi kader bangsa yang mampu menjaga dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan
melestarikan lingkungan hidup.
Gagasan organisasi Boden Powell tersebut
dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda.Di
belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder.Pada masa itu Belanda yang
menguasai Indonesia membawa gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka
mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland
Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Selanjutnya
dalam perkembangan, pemimpin-pemimpin gerakan nasional Indonesia
mendirikan organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk manusia
Indonesia yang baik dan siap menjadi kader pergerakan nasional.Dalam
waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery), HW (Hisbul Wathon). Kemudian pemerintah Hindia Belanda
memberikan larangan penggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim
mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal
bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia. Setelah sumpah pemuda
kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia organisasi Kepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu
yang beralih dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA. Setelah
proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya
organisasi kepanduan.Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia
terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi
organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September
1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan
terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung
menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal
tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April
1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka
dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret
1961. Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14
Agustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana
Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga ditetapkan
sebagai hari Pramuka yang diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan
ini pada tanggal 14 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomoldi
Uni Soviet. Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas,
dan Kwarnari.
Kegiatan Kepramukaan di SDN Lowokwaru 1 Malang dilaksanakan seminggu sekali pada hari Sabtu mulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan tersebut diikuti oleh tingkat siaga (kelas 1 sampai dengan 3)
dan tingkat penggalang (kelas 4 dan 5). Kegiatan pramuka tersebut sangat bermanfaat terutama dalm upaya meningkatkan dan menumbuhkan rasa kemandirian, kekeluargaan, serta etika perilaku siswa didik sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia.
dan tingkat penggalang (kelas 4 dan 5). Kegiatan pramuka tersebut sangat bermanfaat terutama dalm upaya meningkatkan dan menumbuhkan rasa kemandirian, kekeluargaan, serta etika perilaku siswa didik sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar